Rabu, 27 Januari 2016

Hikayat Asal Mula Nama Kerajaan Bintauna

Hikayat Asal Mula Nama Kerajaan Bintauna – Hikayat dibawah ini adalah hasil edit dari peninggalan catatan tulisan tangan alm. Abo Arifin N Pontoh yang merupakan hasil wawancara beliau dengan Alm. Abo Jogugu Poeloe Datunsolang dan Alm Abo Datoe Datunsolang di Bintauna. allahu a’lambissawab. Pada masa pemerintahan Pangulu Datu Binangkal di Mokapog (Setelah wafatnya Pangulu Dotinggulo / Pendiri Negeri Mokapog – wafat kurang lebih th.1620 ), Juga hidup seorang tokoh yang dikenal luas dan berpengaruh . Beliau “dikenal” dan berpengaruh serta dicintai oleh orang-orang yang berdiam di lereng barat gunung kabila (Tapa), Molibagu, Doluduo dan Dumoga.


Penduduk di daerah ini mencintai beliau karena kebijaksanaannya, ketangkasan dan kesaktiannya, cerdik dan jujur. Beliau bernama Solagu.(artinya:besar) Sewaktu Pangulu Datu Binangkal meninggalkan Mokapogu bersama rakyatnya, memindahkan ibu negeri ke Kaidipang dan merubah nama negeri menjadi Kerajaan Kaidipang, sebagian penduduk ada yang hanya turun ke Sonuo (Kini masuk wlayah kecamatan Bolangitang ) dan ada juga kelompok penduduk yang tetap tinggal di Mokapog. Mereka kebanyakan merupakan kelompok yang berasal dari Tapa / Kabila, Lagang Kadul (Gunung sebelah barat Mokapog) , Molibagu, Dumoga dan Doluduo.

Penduduk yang tetap tinggal di Mokapog ini kemudian mengangkat Solagu menjadi “Palima” atau pemimpin mereka untuk mencari wilayah baru karena mereka kurang setuju pindah ke Kaidipang atapun turun ke Sonuo ( Bolangitang lama ) . Dengan dipimpin oleh Palima Solagu rombongan ini bergerak kearah timur  Setelah rombongan ini menempuh perjalanan kurang lebih 40 kilo meter kearah timur dari Mokapog, maka para tokoh tua (tua-tua) mulai mempertanyakan sejauh mana akan bergerak atau dimana bisa berhenti dan membangun negeri. Alkisah maka pada suatu malam seorang tetua berseru dengan nyaring dalam bahasa yang mereka gunakan : “ Po’ontonge bintang ona-ona iye ,…. onda poberentia nota,… otuntua ponaka no lipu“ ( artinya kurang lebih : “ lihat baik baik ini bintang didepan,… dimana dia berhenti,…. disitu kita bikin negeri ” ). Dari seruan “ bintang ona-ona” inilah konon asal mula nama Bintauna. Mereka segera berhenti berjalan ketika mereka melihat bahwa bintang yang memandu mereka berhenti bergerak.

Hutan di Lokasi ini segera ditumpas secara gotong royong dan disitulah kemudian mereka membangun negeri. Mereka mengangkat Solagu menjadi Raja mereka dengan gelar Dotu Solagu ( Dotu artinya Raja Dan Solagu artinya Besar.) Nama ini kemudian lebih dikenal dengan Datunsolang. Keturunan Raja Datunsolang secara turun temurun memerintah di Kerajaan Bintauna sampai dengan Rajanya yang terakhir yaitu Paduka Tuan Raja M.Toraju Datunsolang , yang masa pemerintahan nya berakhir pada tahun 1950.

Kedudukan kerajaan Bintauna ini mula-mula di hulu Huntuk tepat pada belahan hulu sungai Bintauna pante yang lembahnya disebut “gambut inlanga”, dan Biau serta daerah perbukitan sekitarnya. Ditempat ini Raja Datunsolang membangun “Komalig”. Dikemudian hari, untuk mendekati jalur komunikasi dan transportasi laut , Komalig dipindahkan ke Bintauna Pante dan terakhir karena sering tergenang banjir, Komalig dipindahkan lagi ke Pimpi. ( Komalig ini terbakar habis dalam taktik bumi hangus dimasa pergolakan PRRI/Permesta ). (sumber bolmutpost)

 

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com tipscantiknya.com kumpulanrumusnya.comnya.com